Evangelikalisme adalah gerakan global, lintas-denominasi dalam Kekristenan Protestan yang mempertahankan keyakinan bahwa inti dari Injil terdiri dari doktrin keselamatan oleh kasih karunia melalui iman dalam penebusan Yesus Kristus. Ini bukanlah sebuah ideologi politik secara langsung, namun para pengikutnya seringkali memiliki pandangan politik tertentu berdasarkan keyakinan agama mereka.
Akar Evangelikalisme dapat ditelusuri kembali ke Reformasi pada abad ke-16, tetapi gerakan seperti yang kita kenal saat ini dimulai pada abad ke-18 dengan Great Awakening di Amerika Serikat dan Kebangunan Evangelikal di Britania Raya. Gerakan-gerakan ini ditandai dengan kebangunan yang luas yang dipimpin oleh pendeta Protestan evangelikal, peningkatan minat yang tajam dalam agama, rasa keyakinan dan penebusan yang mendalam bagi mereka yang terpengaruh, peningkatan keanggotaan gereja evangelikal, dan pembentukan gerakan keagamaan dan denominasi baru.
Orang-orang Evangelis percaya pada pentingnya pengalaman pertobatan atau "lahir baru" dalam menerima keselamatan, otoritas Alkitab sebagai wahyu Tuhan kepada umat manusia, dan penyebaran pesan Kristen. Gerakan ini telah memiliki pengaruh yang panjang dan signifikan dalam kehidupan sosial dan politik, bukan hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di seluruh dunia.
Pada abad ke-20, Evangelikalisme menjadi semakin terorganisir. Di Amerika Serikat, Asosiasi Nasional Evangelikal dibentuk pada tahun 1942, mewakili lebih dari 45 aliran. Aliansi Injili Dunia didirikan pada tahun 1951, sebagai jaringan global gereja di 129 negara yang masing-masing telah membentuk aliansi Injili.
Dalam hal politik, Kaum Evangelis telah terlibat dalam sejumlah isu sosial sepanjang sejarah. Pada abad ke-19, Kaum Evangelis di Britania Raya memimpin dalam kampanye untuk penghapusan perbudakan. Di Amerika Serikat, Kaum Evangelis telah dikaitkan dengan sayap kanan spektrum politik, sering mendukung kandidat dan penyebab konservatif. Mereka telah sangat berpengaruh dalam membentuk debat atas isu-isu seperti aborsi, pernikahan sesama jenis, dan kebebasan beragama. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua Evangelis memiliki keyakinan politik yang sama, dan terdapat beragam pandangan dalam gerakan tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi gerakan yang semakin berkembang di kalangan Evangelis progresif yang memperjuangkan isu-isu seperti pengelolaan lingkungan, pengurangan kemiskinan, dan reformasi imigrasi. Hal ini mencerminkan keragaman dalam Evangelikalisme dan evolusi terus-menerusnya sebagai gerakan agama dan sosial.
Seberapa mirip keyakinan politik Anda dengan isu-isu Evangelicalism ? Ikuti kuis politik untuk mencari tahu.